Hai guys,
kembali lagi dengan saya, kali ini saya akan membahas tentang sejarah Muara
Gembong . Bagi para petualang ketempat-tempat terpencil, mungkin mereka sudah
tidak asing lagi dengan nama daerah Muara Gembong di Bekasi.
Pada bulan Mei
tahun 2018, saya dan teman-teman saya diberi kesempatan untuk mengunjungi Muara
Gembong, dan menikmati keindahan alam yang masih sangat asri. Sebenernya Muara
Gembong yang bisa disebut "Muge" merupakan nama kecamatan di bekasi. Disana terdapat enam desa yaitu Desa Pantai
Bahagia, Pantai Mekar, Pantai Sederhana, Pantai Harapan Jaya, Desa Pantai
Bekti, Desa Jaya Sakti.
Saat ini Muge
dikenal dengan keindahan hutan Mangrovenya dan keadan habitat lutung jawa, yang
merupakan hewan akademik yang terancam punah di pulau Jawa. Disepanjang
perjalanan kami disuguhi dengan pemandangan sawah, ladang dan pemukiman desa
setempat yang masih asri.
Setibanya di muge kendaraan diparkir
dilapangan samping kapolsek, kemudian kami melanjutkan perjalanan dengan naik
perahu menuju desa trunjung, yaitu desa bahagia. Jika melihat desa Bahagia,
rasanya tak sama jika dibandingkan dengan arti bahagia. Masalahnya desa ini
masih sering terjadi banjir.Air laut masuk ke pemukiman warga yang menyebabkan
rumah, sekolah dan fasilitas umum menjadi rusak. Hal ini dikarenakan ulah warga
setempat yang membangun lahan tambak ikan bandeng dan menebang hutan mangrove ”dulu
desa ini dikenal dengan desa dollar, karena nelayannya sukses bisnis ikan
bandeng. Satu orang bisa mempunyai beberapa tambak.” Kata salah satu warga.
Namun kejayaan
itu tidak lama, dihantui dengan serangan banjir yang merugikan pemilik tambak,
ikan-ikan bandeng terbawa oleh arus dan hilang. Tambak pun rusak, dan beberapa
akses yang menjadi penghubung antar desa menjadi terputus.
Sekian ya guys
terimaksih, maaf juga apabila ada kata-kata yang kurang mengenakan di hati
kalian. Tunggu postingan selanjutnya yaa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar